Rabu, 02 Februari 2011

ketika mentari terbit

Kelam telah beranjak,
malu-malu meninggalkan singgasana sang raja,
yang baru mengerdipkan mata,
dibangunkan kokok ayam jantan di surga.
sang raja terang, bersinar dengan semburat merah,
disambut para bidadari, melengkung di jembatan pelangi,
disapa burung-burung, hinggap di atas dahan kemanggi.
mentari, terbit menyapa dengan ramahnya,
berkeliling dia di bumi yang hijau,
menengok anak-anak yang bermain di pematang sawah,
tertawa tergelak-gelak, setelah sukses berbuat jahil.
mentari, terbit menerangi sungai yang berselimut dingin,
memeluknya erat bak mencumbu bidadari,
menghangati dan membangunkan rambut petung yang tertunduk.
ikan-ikan, tersentak mendadak terang,
tak berani dan akhirnya bersembunyi dalam lipatan bebatuan,
mengintip kala mentari terbit tersenyum,
melintas gagah di atas cakrawala.
..........sumber::http://hatisejuk.wordpress.com/2010/08/06/puisi-mentari-terbit/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar